MENGENAL BALANGAN
Kabupaten Balangan adalah salah satu kabupaten di provinsi Kalimantan Selatan, yang ibukotanya adalah Paringin. Kabupaten Balangan merupakan kabupaten pemekaran dari Kabupaten Hulu Sungai Utara yang ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1972 tanggal 20 maret 1972 tentang Pembentukan Kabupaten Tanah Bumbu dan Kabupaten Balangan di Provinsi Kalimantan Selatan. Berdasarkan undang-undang tersebut, Kabupaten Balangan selalu merayakan hari jadinya pada tanggal 20 maret setiap tahunnya. Motto Kabupaten Balangan adalah “Sanggam” .
1. Letak
Kabupaten Balangan terletak di bagian utara Provinsi Kalimantan Selatan pada garis 114°50’31 – 115°50’24 Bujur Timur dan 2°1’31 – 2°35’58 Lintang Selatan, berdasarkan letak geografis maka kabupaten Balangan cukup strategis dilalui lintas trans Kalimantan berpeluang besar untuk berkembang menjadi kota persinggahan bagi perjalanan Banjarmasin ke Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.
2. Batas Wilayah
Secara administrasi Kabupaten Balangan berbatas:
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tabalong
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kota Baru dan Kabupaten Pasir (Kalimantan Timur)
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Hulu Sungai Tengah
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Hulu Sungai Utara
3. Luas Wilayah
Luas Kabupaten Balangan 1.878,3 km² yang terdiri 6 kecamatan, dengan jumlah 160 desa. Kecamatan dengan wilayah terluas adalah kecamatan Halong dengan luas 659,84 km², sedangkan kecamatan dengan luas wilayah terkecil adalah kecamatan Lampihong dengan luas 96,96 km².
4. Topografi
Wilayah kabupaten Balangan terdiri dari 179.269 Ha dataran/pegunungan, luas perairan terdiri dari rawa 3.026 Ha dan sungai 5.537 Ha. Dengan temperatur udara rata-rata 26°C.
5. Perhubungan
Untuk mencapai kabupaten Balangan dapat ditempuh minimal beberapa cara. Bisa melalui jalan darat dengan waktu tempuh lebih kurang 5 jam menuju utara dari ibukota provinsi Kalimantan Selatan.
Selain itu bisa juga dengan melalui pesawat udara dari bandara Syamsuddin Noor di Banjarbaru dengan tujuan penerbangan ke bandara Warukin di Tanjung, kemudian dari Tanjung ke Paringin melalui jalan darat. Dengan cara ini, waktu tempuh hanya 2 jam, dengan biaya yang tentunya sedikit lebih mahal.
Jika sedikit ingin bertualang, bisa juga dengan menempuh jalan sungai, dari sungai mana saja di provinsi Kalimantan Selatan. Untuk menempuh jalan sungai ini, sangat disarankan untuk melengkapi diri dengan peta navigasi dan peralatan GPS.
6. Pertanian
Potensi areal tanaman pangan holtikultura di Kabupaten Balangan adalah padi, kacang, kedelai, kacang tanah, kacang hijau, ubi kayu, ubi jalar, langsat, jagung, pisang kepok dan pisang talas dengan luas areal 1.350 Ha, produktivitas 1,6 ton/Ha.
7. Perikanan
Perikanan yang dapat dikembangkan di kabupaten Balangan sepanjang aliran sungai Balangan, cekdam, baruh (rawa), serta kolam tadah hujan. Komoditas yang dikembangkan ikan patin, mas dan nila. Perikanan budi daya yang akan dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dan ekspor adalah ikan betutu yang terdapat di kecamatan Paringin (Baruh Bahinu Dalam).
8. Perkebunan
Jenis komoditas yang berpotensi dikembangkan antara lain:
karet dengan luas areal tanam 30.591 Ha dengan produksi 24.342,31 ton/tahun, sedangkan kelapa sawit dengan luas areal tanam 2.280 Ha dengan hasil produksi 14.898 ton/tahun.
9. Peternakan
Peternakan sapi, kambing, domba, ayam ras/pedaging, ayam buras dan itik yang dapat dikembangkan tersebar dalam daerah di kabupaten Balangan.
10. Pertambangan
Potensi pertambangan yang tersedia di Kabupaten Balangan adalah marmer, phospat, kaolin, gambut, lempung, emas, batu gamping dan batu bara. Pertambangan yang tersedia untuk dikembangkan adalah bijih besi
11. Pariwisata
• Obyek wisata alam; Gunung Batu Sumsum dan Goa Hantanung di kecamatan Awayan.
• Obyek wisata alam/air; Baruh Bahinu Dalam di kecamatan Paringin
• Obyek wisata religius; Makam Datuk Kandang Haji di desa teluk Bayur kecamatan Juai.
• Obyek wisata sejarah; Benteng Tundakan di kecamatan Awayan, adalah tempat perjuangan Temenggung Jalil yang bergelar Adipati Anom Dinding Raja Temenggung Macan Negara.
• Obyek wisata alam; Air Terjun Manyandar, Goa Berangin Gunung Belawan di kecamatan Halong, goa terowongan yang unik, yang menghubungkan ke dasar gunung dengan udara yang sejuk.
• Obyek wisata budaya dan upacara adat; atraksi pesona budaya Pesta Panen Raya, Aruh Adat Baharin, Tarian Gintor dan Balian terdapat di kecamatan Halong.
12. Sejarah
8000 SM: Manusia ras Austrolomelanesia mendiami gua-gua di pegunungan Meratus. Fosilnya ditemukan di Gua Babi di Gunung Batu Buli, Desa Randu, Muara Uya, Tabalong.
2500 SM: Migrasi bangsa Melayu Proto dari Yunan ke pulau Borneo yang menjadi nenek moyang suku Dayak (rumpun Ot Danum).
1500 SM: Migrasi bangsa Melayu Deutero ke pulau Borneo.
400: Migrasi orang Sumatera yang membawa bahasa Melayu kuno.
520: Berdirinya Kerajaan Tanjungpuri di Tanjung, Tabalong yang didirikan orang Melayu kuno.
600: Suku Dayak Maanyan melakukan migrasi ke pulau Bangka selanjutnya ke Madagaskar.
1200: Ampu Jatmika, hartawan dari negeri Keling (Tamil) mendirikan kerajaan Negara Dipa semula berkedudukan di daerah aliran sungai Tapin, tempat dimana ia mendirikan Candi Laras.
1200: Orang Balangan dan orang Pitap yang berbahasa Maanyan dan bahasa Melayu Bukit mendiami daerah aliran sungai Balangan dan sungai Pitap, bagian dari Banua Lima yaitu lima daerah aliran sungai yang ditaklukan oleh prajurit Ampu Jatmika dari Kerajaan Negara Dipa yang berkedudukan di Candi Agung, Amuntai.
1363: Wilayah Barito, Tabalong dan Sawuku menjadi daerah taklukan Kerajaan Majapahit. Pangeran Suryanata dari Majapahit berhasil menjadi raja Negara Dipa.
1400: Wilayah Balangan termasuk dalam wilayah Kerajaan Negara Daha, penerus dinasti Negara Dipa.
1526: Wilayah Balangan bagian dari Banua Lima, sebuah provinsi dari Kesultanan Banjar, penerus dinasti Negara Daha.
4 Mei 1861: Pertempuran Paringin antara pasukan Antasari melawan kolonial Belanda.
1861 : Pejuang Balangan, Jalil gelar Kiai Adipati Anom Dinding Raja gugur dalam pertempuran mempertahankan benteng Tundakan.
1899: Residen C.A Kroesen memimpin Zuider en Ooster Afdeeling van Borneo
1899: Kiai Matsaleh sebagai kepala Distrik Balangan, yaitu salah satu distrik dalam Onderafdeeling Amuntai, Alabio dan Balangan.
1938: Wester afdeeling van Borneo, Zuider en Ooster Afdeeling van Borneo menjadi sebuah propinsi di Hindia Belanda.
18 Maret 1942: Kiai Pangeran Musa Ardi Kesuma ditunjuk Jepang sebagai Ridzie, penguasa penuh dan tertinggi pemerintah sipil meliputi wilayah Banjarmasin, Hulu Sungai dan Kapuas-Barito.
18 Agustus 1945: Pemerintahan Sukarno-Hatta menunjuk Ir. H. Pangeran Muhammad Noor sebagai gubernur Kalimantan.
7 Desember 1956: Kawedanan Balangan termasuk dalam wilayah Kabupaten Hulu Sungai Utara, provinsi Kalimantan Selatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar